Pada
saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru,
Mama
menatapmu iba.Tetapi Papa akan mengatakan dengan tegas : “Boleh, kita beli
nanti, tapi tidak sekarang”
Tahukah
kamu, Papa melakukan itu karena Papa tidak ingin kamu menjadi anak yang manja
dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?
Saat
kamu sakit pilek, Papa yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak
dengan berkata : “Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!”.
Berbeda
dengan Mama yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut.
Ketahuilah,
saat itu Papa benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.
Ketika
kamu sudah beranjak remaja….
Kamu
mulai menuntut pada Papa untuk dapat izin keluar malam, dan Papa bersikap tegas
dan mengatakan: “Tidak boleh!”.
Tahukah
kamu, bahwa Papa melakukan itu untuk menjagamu?
Karena
bagi Papa, kamu adalah sesuatu yang sangat - sangat luar biasa berharga..
Setelah
itu kamu marah pada Papa, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu…
Dan
yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Mama….
Tahukah
kamu, bahwa saat itu Papa memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam
batinnya, Bahwa Papa sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia
HARUS menjagamu?
Ketika
saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk
menemuimu, Papa akan memasang wajah paling cool sedunia…. :’)
Papa
sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang
tamu.. Sadarkah kamu, kalau hati Papa merasa cemburu? Saat kamu mulai lebih
dipercaya, dan Papa melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu,
kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.
Maka
yang dilakukan Papa adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan
hati yang sangat khawatir… Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut - larut…
Ketika
melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Papa akan mengeras dan Papa
memarahimu.. .
Sadarkah
kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Papa akan segera datang? “Bahwa
putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Papa”
Setelah
lulus SMA, Papa akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter atau
Insinyur. Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Papa itu semata -
mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti…
Tapi
toh Papa tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan
keinginan Papa
Ketika
kamu menjadi gadis dewasa….
Dan
kamu harus pergi kuliah dikota lain…
Papa
harus melepasmu di bandara.
Tahukah
kamu bahwa badan Papa terasa kaku untuk memelukmu?
Papa
hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini - itu, dan menyuruhmu untuk
berhati-hati. .
Padahal
Papa ingin sekali menangis seperti Mama dan memelukmu erat-erat.
Yang
Papa lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk
pundakmu berkata “Jaga dirimu baik-baik ya sayang”.
Papa
melakukan itu semua agar kamu KUAT…kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.
Disaat
kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama
yang mengerutkan kening adalah Papa.
Papa
pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan
teman-temannya yang lain.
Ketika
permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Papa tahu ia tidak
bisa memberikan yang kamu inginkan…
Kata-kata
yang keluar dari mulut Papa adalah : “Tidak…. Tidak bisa!”
Padahal
dalam batin Papa, Ia sangat ingin mengatakan “Iya sayang, nanti Papa belikan
untukmu”.
Tahukah
kamu bahwa pada saat itu Papa merasa gagal membuat anaknya tersenyum?
Saatnya
kamu diwisuda sebagai seorang sarjana.
Papa
adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.
Papa
akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat “putri kecilnya yang tidak manja
berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang”
Sampai
saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Papa untuk
mengambilmu darinya. Papa akan sangat berhati-hati memberikan izin..
Karena
Papa tahu….. Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.
Dan
akhirnya…. Saat Papa melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang
Lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Papa pun tersenyum bahagia….
Apakah
kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Papa pergi kebelakang panggung
sebentar, dan menangis?
Papa
menangis karena papa sangat berbahagia, kemudian Papa berdoa….
Dalam
lirih doanya kepada Tuhan, Papa berkata: “Ya Allah tugasku telah selesai dengan
baik….
Putri
kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik….
Bahagiakanlah
ia bersama suaminya…”
Setelah
itu Papa hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali
datang untuk menjenguk…
Dengan
rambut yang telah dan semakin memutih….
Dan
badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya….
Papa
telah menyelesaikan tugasnya….
Papa,
Ayah, Bapak, atau Abah kita…
Adalah
sosok yang harus selalu terlihat kuat…
Bahkan
ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis…
Dia
harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. .